Thursday, December 31, 2009

Wednesday, December 30, 2009

Yesterday is Gone

Crying over the past and its tragedies, is nothing but a form of insanity. It discourages spirit, fades out determination, and kills the future. Those who use brain, have put out and forgotten the occurrences of the past, they filed them away and will never see them again. The episodes of the past are finished; sadness can't retrieve them, sorrow can't bring them back, and tears can't wake them up. This is because the past is vanished.

Do not live the life in the nightmares of the former times or under the shadow of yesterdays. Run away from the shadow of the past, and save yourself from the ghostly shadow of the ancient times. Do you think that you can return the sun to its raising place? the baby to its mother's womb? the milk to the udder? or tears to the eye? Constantly dwelling on the past and its happenings, you place yourself in a very frightful tragic state of mind.

Reading too much about the past is a waste of time, it obscures the future, and demoralizes the enthusiasm. Yesterdays are gone and done, with its good and bad, and you benefit nothing by carrying out an autopsy over them. The person who tries to go back to the history is like someone who tries to saw the sawdust, and wake up the death. In fact, one of the biggest tragedy in life is ignoring the future for the sake of the past. It is like neglecting beautiful castles and wailing over the ruins. Indeed, it is impossible that even every man and every creature are to try jointly to bring back the past, they would most certainly fail for everything on earth marches forward - and so should you.

Tuesday, December 29, 2009

Sunday, December 27, 2009

Friend and Friendship

Play w/ snow

Have fun

Friends

After Dinner at Muigai's

Saturday, December 26, 2009

Friday, December 25, 2009

Be Gentle to the Earth

Beberapa riset yang dilakukan di US menunjukkan bahwa terdapat 500 juta sampai satu trilyun plastik yg dikonsumsi pertahun, dan ironisnya kurang dari 1% saja dari material berbahan plastik ini yang didaur ulang, perlu di ingat bahwa mendaur ulang material berbahan plastik lebih mahal ketimbang membuatnya.
Untuk mendaur ulang 1 ton kantongan plastik biayanya akan menelan sekitar $ 4,000 (Rp. 40.000.000 asumsi 10.000 perdolar), sedangkan hasil daur ulangnyakalau terjual hanya akan mencapai $ 32 (Rp. 320.000). Bayangkan kerugian dari sisi ekonominya. 


Kebanyakan materil plastik ini terbuang/terbawa ke laut yang mengakibatkan rusaknya habitat laut dan matinya beberapa spesies akibat terkontaminasi. Malapetaka dari sisi lingkungan. Nah apa yang bisa dilakukan? 
Salah satu cara yang paling sederhana adalah dengan mengganti kantong plastik belanjaan kita dengan tas yang terbuat dari kain (cloth bags) atau sejenisnya. Satu tas kain bisa-bisa menghemat 6 kantong plastik perminggu artinya 24 kantong plastik perbulan sama dengan 288 kantongan per tahun setara dengan 22.176 per rata2 umur manusia skrg. Nah kalau 1 sj dari 5 orang yang melakukan hal ini berarti kita bisa menghemat 1.330.560.000.000 kantong plastik sepanjang umur kita. Dibeberapa negara skrg seperti Bangladesh, China, Irlandia, Rwanda, dan Beberapa negara lainnya sudah melarang penggunaan kantong berbahan plastik ini. Kota San Fransisco, menjadi kota yang pertama di Amerika Serikat yang melarang penggunaan kantongan plastik, bahkan kedepan ada kebijakan yang memberlakukanpajak bagi siapa saja yang menggunakan kantongan plastik pada saat berbelanja. 
Mudah2an ini menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi pemimpin bangsa kedepan untuk sensitif terhadap isu-isu kecil (kelihatannya) tapi luar biasadampaknya bagi kelangsungan hidup mendatang. And please be gentle to Earth!! 



Jalan Damai Israel-Palestina

Konflik berkepanjangan Palestina dan Israel kembali memasuki babak baru. Laporan Richard Goldstone, perwakilan Hak asasi PBB, yang mengumpulkan laporan yang intinya membuka tabir kejahatan perang yang dilakukan oleh Isreal dan Hamas selama 3 minggu pada bulan Desember dan Januari lalu. Serangan ini berakhir dengan luka mendalam dipihak palestina, 1.419 dari total korban tersebut terdapat 1.167 "non combatants". Dipihak militer Israel mengeluarkan jumlah korban yang berbeda dengan 1.166 korban dan 60% dari mereka adalah pelaku teror. Sementara dipihak Israel hanya 11 korban.

Untuk memperkuat hasil laporan tersebut, 25 negara telah mengambil keputusan untuk mendukung sepenuhnya goldstone report ini, 6 negara lainnya menolak laporan tersebut, termasuk US, dan 11 abstain dan 5 lainnya menolak untuk mengambil keputusan. Apa yang istimewa dari laporan ini bagi saya adalah pengakuan dunia international terhadap kejahatan Israel, ini pertama kali dunia berkata 'tidak' terhadap segala tindak tanduk 'Israeli & Jews'. Namun tentu saja ini bukan pertanda damai sudah diambang pintu. Jalan masih sangat panjang bagi Palestina untuk menggapai keadilan. Sebagai masyarakat Indonesia, yang mayoritas muslim hendaknya pembelaan kita terhadap rakyat Palestina bukan karena sentimen agama melainkan pembelaan yang bersumber pada keadilan bukankah damai itu digapai kalau keadilan sudah ditegakkan. No Justice, No Peace! Dan perlu disadari Konflik ini bukanlah konflik agama.

Tentu saja laporan ini medapat perlawanan dari pihak Israel dengan mengklaim bahwa laporan ini berat sebelah, dan akan merusak proses damai dari konflik yang tak kunjung padam ini. Namun tentu kita harus bertanya proses damai yang Bangsa Israel maksudkan disini yang mana? Tidak ada proses damai karena memang Banga Israel yang bebal ini tidak ingin proses damai itu terjadi. Dan selama Bangsa Israel menduduki tanah Palestina maka damai itu tidak akan pernah ada, karena rakyat Palestina akan terus berjuang untuk menuntut keadilan.

Bagi mereka Israel ini adalah ‘Alien’ yang tidak memiliki hak hidup di tanah palestina. Lebih jauh Israel menuding PBB, bahwa lembaga ini telah mendukung teroris, dan bertindak nonkooperatif terhadap negara yang melindungi masyarakatnya dari serangan teroris.

Goldstone menjawab tudingan Israel ini dengan kepala dingin, dan meminta agar pihak Israel membaca laporannya secara seksama kemudian meminta mereka untuk melakukan eksaminasi terhadap laporan tersebut sebelum melontarkan tudingan yang nonsense. Laporan ini sama sekali tidak berpihak kepada siapa-siapa, laporan ini bersandar pada kenyataan lapangan dan dilakukan secara kredibel dan bertanggung jawab oleh mereka yang sama sekali tidak memiliki interest, melainkan keadilan sebagai tujuan akhir. Bukankah kedua pihak yang terlibat sama-sama mendapatkan porsi laporan masing-masing? Tudingan bahwa PBB bertindak nonkooperatif terhadap Israel tentu sangat picik dan bodoh karena PBB tidak pernah mengharamkan suatu negara untuk berjuang membela negaranya dari tindakan teroris, yang menjadi persoalan kalau negara yang bersangkutan mengatasnamakan “pembelaan” dengan melakukan kejahatan perang seperti pembantaian masyarakat ‘non combatant’. Dari 1.419 korban dipihak Palestina, pada bulan Desember dan Januari, hanya 252 dari mereka ‘combatant’ selainnya adalah masyarakat sipil. Ini saja sudah cukup untuk membuktikan bahwa Israel memang melakukan tindakan kejahatan.

Tawaran solusi damai pun berdatangan, bagi sebagian orang solusi damainya adalah ‘one state solution’ artinya bangsa Israel yang didominasi oleh yahudi co-exist dengan warga palestina dan lainnya tetap pada pendirian ‘two-state solution’

Thursday, December 24, 2009

Let it snow

Renungan Ramadhan

Ada beraneka ragam pembahasan berkenaan dengan shiyam (puasa) pada bulan ramadhan yang tentunya sangat menarik untuk kita ambil hikmah di dalamnya. Salah satu diantaranya adalah yang terdapat pada penggalan surat Al-Baqarah (183): “….Kama kutiba ‘alal ladzina min qablikum (Sebagaimana diwajibkan atas(umat-umat) yang sebelum kamu).
Menurut Ahli tafsir kondang Quraish Shihab, merujuk kepada redaksi ayat tersebut beliau berpendapat bahwa terdapat rahasia pemilihan redaksi kalimat pasif dalam menetapkan kewajiban berpuasa. Menurut beliau Kutiba ‘alaikumush shiyama (diwajibkan atas kamu berpuasa) tanpa menyebutkan siapa yang mewajibkannya. Bisa saja kita bersepakat bahwa pemilihan bentuk redaksi ini disebabkan karena yang mewajibkan sudah sedemikian jelas yaitu Allah SWT.
Tetapi pada saat yang bersamaan ini juga dapat mengisyaratkan bahwa seandainya bukan Allah yang mewajibkan puasa, maka manusia yang menyadari manfaat puasa, akan mewajibkan sendiri dirinya untuk berpuasa. Ini terbukti bila kita lihat dari motivasi berpuasa (tidak makan atau mengendalikan diri) yang selama ini dilakukan manusia, bukan semata-mata atas dorongan ajaran agama misalnya demi kesehatan, atau kecantikan tubuh. Seorang ahli kesehatan Rusia yang bernama Dr. Yuri Nikolayev, menilai kemampuan untuk berpuasa yang mengakibatkan orang yang bersangkutan menjadi awet muda, sebagai suatu penemuan (ilmu) terbesar abad ini. Beliau mengatakan: “what do you think is the most important discovery in our time? The radioactive watches? Bombs? In my opinion the biggest discovery of our time is the ability to make oneself younger physically, mentally and spiritually through rational fasting”. Ini sejalan dengan pendapat Alvenia M. Fulton, Direktur Lembaga Makanan Sehat “Fultonia” di Amerika Serikat “fasting is the ladies best beautifier, it brings grace charm and poice, it normalizes female functions and reshapes the body contour.”
Saya jadi teringat tatkala Mahatma Gandhi yang mempraktekkan puasa untuk menghentikan tindakan kekerasan yang dilakukan pengikutnya, yang karena itu menjadikan dirinya icon perdamaian dunia yang diabadikan oleh sejarah dalam lembaran-lembaran kisah perjuangannya. Namun sebagai muslim salayaknya kita berbangga ‘dua kali’ karena puasa: Kali pertama kita harus bangga dalam syukur kita terhadap segala manfaat puasa yang beraneka ragamnya. Sebagaimana tersirat dalam sabda Nabi: “andaikata umatku tahu pasti tentang sesuatu yang tersembunyi dalam bulan ramadhan, pasti mereka megharap seluruh bulan dalam setahun menjadi bulan ramadhan” Kali kedua kita seharusnya berbangga karena kita mengharapkan pahala dan taqwa karenanya. Bukankah Allah mengistimewakan Puasa ini di dalam hadis qudsiNya, "Setiap amalan anak Adam itu untuk dirinya, kecuali puasa. Itu milik-Ku dan Aku yang membalasnya karena ia (orang yang berpuasa) meninggalkan syahwat dan makanannya karena Aku." (HR Bukhari Muslim).
Didalam bukunya Madarij As Salikin, Ibn Qayyim menggambarkan puasa sebagai perjalanan menuju Allah. Ada gunung yang tinggi yang harus ditelusuri guna menemui-Nya, itulah nafsu. Di gunung itu ada lereng yang curam, belukar yang lebat, bahkan banyak iblis yang merayu, agar perjalanan tidak dilanjutkan. Bertambah tinggi gunung didaki, bertambah hebat ancaman dan rayuan, semakin curam dan ganas pula perjalanan. Tetapi, bila tekad tetap membaja, tidak surut hati oleh cabaran serta godaan sebentar lagi akan tampak cahaya benderang, disana tampak tempat-tempat indah untuk berteduh, serta telaga-telaga jernih untuk melepaskan dahaga. Dan bila perjalanan dilanjutkan akan ditemukan kendaraan Ar-Rahman untuk mengantar sang musafir bertemu dengan kekasihnya, Allah Swt.
Semoga puasa kali ini menumbuhkan benih2 kebajikan yang tertabur dilahan jiwa kita sehingga menjadi bekal meraih puncak taqwa sebagai kunci terbukanya pintu2 Ar Rayyan yang Allah khusus ciptakan bagi mereka yang menjalankan puasa di bulan yang suci ini.

Salam
Shenandoah Valley