Thursday, December 31, 2009
Wednesday, December 30, 2009
Yesterday is Gone
Tuesday, December 29, 2009
Sunday, December 27, 2009
Saturday, December 26, 2009
Friday, December 25, 2009
Be Gentle to the Earth
Beberapa riset yang dilakukan di US menunjukkan bahwa terdapat 500 juta sampai satu trilyun plastik yg dikonsumsi pertahun, dan ironisnya kurang dari 1% saja dari material berbahan plastik ini yang didaur ulang, perlu di ingat bahwa mendaur ulang material berbahan plastik lebih mahal ketimbang membuatnya.
Untuk mendaur ulang 1 ton kantongan plastik biayanya akan menelan sekitar $ 4,000 (Rp. 40.000.000 asumsi 10.000 perdolar), sedangkan hasil daur ulangnyakalau terjual hanya akan mencapai $ 32 (Rp. 320.000). Bayangkan kerugian dari sisi ekonominya.
Kebanyakan materil plastik ini terbuang/terbawa ke laut yang mengakibatkan rusaknya habitat laut dan matinya beberapa spesies akibat terkontaminasi. Malapetaka dari sisi lingkungan. Nah apa yang bisa dilakukan?
Salah satu cara yang paling sederhana adalah dengan mengganti kantong plastik belanjaan kita dengan tas yang terbuat dari kain (cloth bags) atau sejenisnya. Satu tas kain bisa-bisa menghemat 6 kantong plastik perminggu artinya 24 kantong plastik perbulan sama dengan 288 kantongan per tahun setara dengan 22.176 per rata2 umur manusia skrg. Nah kalau 1 sj dari 5 orang yang melakukan hal ini berarti kita bisa menghemat 1.330.560.000.000 kantong plastik sepanjang umur kita. Dibeberapa negara skrg seperti Bangladesh, China, Irlandia, Rwanda, dan Beberapa negara lainnya sudah melarang penggunaan kantong berbahan plastik ini. Kota San Fransisco, menjadi kota yang pertama di Amerika Serikat yang melarang penggunaan kantongan plastik, bahkan kedepan ada kebijakan yang memberlakukanpajak bagi siapa saja yang menggunakan kantongan plastik pada saat berbelanja.
Mudah2an ini menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi pemimpin bangsa kedepan untuk sensitif terhadap isu-isu kecil (kelihatannya) tapi luar biasadampaknya bagi kelangsungan hidup mendatang. And please be gentle to Earth!!
Jalan Damai Israel-Palestina
Konflik berkepanjangan Palestina dan Israel kembali memasuki babak baru. Laporan Richard Goldstone, perwakilan Hak asasi PBB, yang mengumpulkan laporan yang intinya membuka tabir kejahatan perang yang dilakukan oleh Isreal dan Hamas selama 3 minggu pada bulan Desember dan Januari lalu. Serangan ini berakhir dengan luka mendalam dipihak palestina, 1.419 dari total korban tersebut terdapat 1.167 "non combatants". Dipihak militer Israel mengeluarkan jumlah korban yang berbeda dengan 1.166 korban dan 60% dari mereka adalah pelaku teror. Sementara dipihak Israel hanya 11 korban.
Untuk memperkuat hasil laporan tersebut, 25 negara telah mengambil keputusan untuk mendukung sepenuhnya goldstone report ini, 6 negara lainnya menolak laporan tersebut, termasuk US, dan 11 abstain dan 5 lainnya menolak untuk mengambil keputusan. Apa yang istimewa dari laporan ini bagi saya adalah pengakuan dunia international terhadap kejahatan Israel, ini pertama kali dunia berkata 'tidak' terhadap segala tindak tanduk 'Israeli & Jews'. Namun tentu saja ini bukan pertanda damai sudah diambang pintu. Jalan masih sangat panjang bagi Palestina untuk menggapai keadilan. Sebagai masyarakat Indonesia, yang mayoritas muslim hendaknya pembelaan kita terhadap rakyat Palestina bukan karena sentimen agama melainkan pembelaan yang bersumber pada keadilan bukankah damai itu digapai kalau keadilan sudah ditegakkan. No Justice, No Peace! Dan perlu disadari Konflik ini bukanlah konflik agama.
Tentu saja laporan ini medapat perlawanan dari pihak Israel dengan mengklaim bahwa laporan ini berat sebelah, dan akan merusak proses damai dari konflik yang tak kunjung padam ini. Namun tentu kita harus bertanya proses damai yang Bangsa Israel maksudkan disini yang mana? Tidak ada proses damai karena memang Banga Israel yang bebal ini tidak ingin proses damai itu terjadi. Dan selama Bangsa Israel menduduki tanah Palestina maka damai itu tidak akan pernah ada, karena rakyat Palestina akan terus berjuang untuk menuntut keadilan.
Bagi mereka Israel ini adalah ‘Alien’ yang tidak memiliki hak hidup di tanah palestina. Lebih jauh Israel menuding PBB, bahwa lembaga ini telah mendukung teroris, dan bertindak nonkooperatif terhadap negara yang melindungi masyarakatnya dari serangan teroris.
Goldstone menjawab tudingan Israel ini dengan kepala dingin, dan meminta agar pihak Israel membaca laporannya secara seksama kemudian meminta mereka untuk melakukan eksaminasi terhadap laporan tersebut sebelum melontarkan tudingan yang nonsense. Laporan ini sama sekali tidak berpihak kepada siapa-siapa, laporan ini bersandar pada kenyataan lapangan dan dilakukan secara kredibel dan bertanggung jawab oleh mereka yang sama sekali tidak memiliki interest, melainkan keadilan sebagai tujuan akhir. Bukankah kedua pihak yang terlibat sama-sama mendapatkan porsi laporan masing-masing? Tudingan bahwa PBB bertindak nonkooperatif terhadap Israel tentu sangat picik dan bodoh karena PBB tidak pernah mengharamkan suatu negara untuk berjuang membela negaranya dari tindakan teroris, yang menjadi persoalan kalau negara yang bersangkutan mengatasnamakan “pembelaan” dengan melakukan kejahatan perang seperti pembantaian masyarakat ‘non combatant’. Dari 1.419 korban dipihak Palestina, pada bulan Desember dan Januari, hanya 252 dari mereka ‘combatant’ selainnya adalah masyarakat sipil. Ini saja sudah cukup untuk membuktikan bahwa Israel memang melakukan tindakan kejahatan.
Tawaran solusi damai pun berdatangan, bagi sebagian orang solusi damainya adalah ‘one state solution’ artinya bangsa Israel yang didominasi oleh yahudi co-exist dengan warga palestina dan lainnya tetap pada pendirian ‘two-state solution’